On 05.31 by Unknown

Tugu Digulis

Monumen Sebelas Digulis Kalimantan Barat, disebut juga sebagai Tugu Digulis atau Tugu Bambu Runcing atau Tugu Bundaran Untan oleh warga setempat, merupakan sebuah monumen yang terletak di Bundaran Universitas Tanjungpura, Jalan Jend. Ahmad Yani, Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak.


Sejarah

Monumen yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat H. Soedjiman pada 10 November 1987 ini pada awalnya berbentuk sebelas tonggak menyerupai bambu runcing yang berwarna kuning polos. Pada tahun 1995, monumen ini dicat ulang dengan warna merah-putih. Penggunaan warna merah-putih ini menjadikan sebagian warga menganggap monumen ini lebih mirip lipstik daripada bambu runcing. Kemudian, pada tahun 2006 dilakukan renovasi pada monumen ini sehingga berbentuk lebih mirip bambu runcing seperti penampakan saat ini.
Monumen ini didirikan sebagai peringatan atas perjuangan sebelas tokoh Sarekat Islam di Kalimantan Barat, yang dibuang ke Boven Digoel, Irian Barat karena khawatir pergerakan mereka akan memicu pemberontakan terhadap pemerintah Hindia Belanda di Kalimantan. Tiga dari sebelas tokoh tersebut meninggal pada saat pembuangan di Boven Digoel dan lima di antaranya wafat dalam Peristiwa Mandor. Nama-nama kesebelas tokoh tersebut kini diabadikan juga sebagai nama jalan di Kota Pontianak. Kesebelas pejuang itu antara lain:
  • Achmad Marzuki, asal Pontianak, meninggal karena sakit dan dimakamkan di makam keluarga;
  • Achmad Su'ud bin Bilal Achmad, asal Ngabang, wafat dalam Peristiwa Mandor;
  • Gusti Djohan Idrus, asal Ngabang, wafat dalam pembuangan di Boven Digoel;
  • Gusti Hamzah, asal Ketapang, wafat dalam Peristiwa Mandor;
  • Gusti Moehammad Situt Machmud, asal gabang, wafat dalam Peristiwa Mandor;
  • Gusti Soeloeng Lelanang, asal Ngabang, wafat dalam Peristiwa Mandor;
  • Jeranding Sari Sawang Amasundin alias Jeranding Abdurrahman, asal Melapi, Kapuas Hulu, meninggal karena sakit di Putussibau.
  • Haji Rais bin H. Abdurahman, asal Ngabang, wafat dalam Peristiwa Mandor;
  • Moehammad Hambal alias Bung Tambal, asal Ngabang, wafat dalam pembuangan di Boven Digoel;
  • Moehammad Sohor, asal Ngabang, wafat dalam pembuangan di Boven Digoel; dan
  • Ya' Moehammad Sabran, asal Ngabang, meninggal karena sakit.


On 05.25 by Unknown

Tugu Katulistiwa, Pontianak 

Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasi Tugu Khatulistiwa berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah. Tugu Khatulistiwa ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak.
Sejarah mengenai pembangunan tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat di dalam gedung. Bangunan Tugu Khatulistiwa terdiri dari 4 buah tonggak kayu dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah.
Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada diatas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan Tugu Khatulistiwa akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar Matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain disekitar tugu.
Peristiwa titik kulminasi Matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan kota Pontianak yang menarik kedatangan wisatawan.


On 05.17 by Unknown


Ayani Mega Mall merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Pontianak dan juga di Kalimantan Barat. Kawasan Ayani Mega Mall berdiri di atas lahan seluas 185.000 meter persegi, terdiri dari gedung mall dan lima blok ruko, sedangkan luas bangunan mall sendiri adalah 100.000 meter persegi, di Jalan Ahmad Yani yang berdekatan dengan Mercure Hotel. Mall ini mulai dibangun pada tahun 2003 dan resmi dibuka pada hari Kamis, 19 Mei 2005. Mall ini terdiri dari 4 lantai (G, 1, 2, 3) dengan penyewa - penyewa yang sudah terkenal sebagai perusahaan besar baik skala nasional maupun internasional.

Penyewa-penyewa itu antara lain Hypermart, Gramedia, Ayani XXI Cinema, Matahari Department Store, KFC, A&W, Pizza Hut, Amazone, Es Teler 77, J.CO Donuts, Dunkin' Donuts, Fiesta Food Court, Fun Station, Giordano, Coconut Island, Ace Hardware, The Executive, Planet Surf, X8, Solaria, Toko Buku Kharisma, Breadlife, Optik Melawai, Pondok Ale-Ale, Innovation Store, 3 seconds, Red Bean dan masih banyak lagi. Ayani Mega Mall juga memiliki fasilitas gedung parkir bertingkat 5 yang terletak di samping mall.

Ayani Mega Mall merupakan family mall yang berkonsep untuk menyediakan seluruh kebutuhan keluarga dalam satu tempat.